PENGRETRET

Peradaten Kalak Karo Untuk Orang Tua Yang Telah Lanjut Usia

1. Mereken Tudung, Bulang Ras Ose
Mereken tudung, bulang ras ose ini dapat diartikan memberikan topi adat dan pakaian adat. Biasanya orang tua yang mendapat penghargaan seperti ini adalah orang tua yang berusia di atas 60 tahun sampai 65 tahun yang semua anak-anaknya sudah menikah dan bekerja dengan baik. Acara ini berasal dari keinginan si anak untuk menghormati orang tuanya dengan memberikan memberikan topi adat dan pakaian adat. Ini adalah simbol kasih sayang kepada orang tua.
Untuk melaksanakan ini dipanggil para anakberu, Senina sembuyak, untuk membicarakan teknis pelaksanaan dan hari pelaksanaan. Nilai topi adat dan pakaian adat yang akan diberikan bergantung kepada kemampuan si anak. Kalau si anak mampu, selain nilai topi adat dan pakaian adat yang mahal, juga pelaksanaan acara dapat mengundang banyak orang. Ketika tiba hari pelaksanaan, tudung disematkan para menantunya diatas kepala mertuanya yang wanita, sedangkan bulang, disematkan oleh anak lakilakinya di atas kepada ayahnya. Dalam kasus bila salah seorang dari orang tuanya telah meninggal dunia, pemberian ini tidak diberikan. Acara ini ditutup dengan makan bersama oleh para kerabat yang hadir.
2. Mereken Ciken ras Tuktuk
Adat mereken ciken ras tuktuk (memberikan tongkat) ini tidak jauh beda dengan adat mereken tudung, bulang ras ose. Ide pemberian ini juga berasal dari keinginan anak untuk menghormati orang tuanya. Dan orang tua yang mendapat penghargaan seperti ini adalah yang berusia di atas 67 tahun. Kepada si ayah diberikan ciken (tongkat) oleh anaknya yang laki-laki, sedangkan kepada ibunya diberikan tuktuk (alat menumbuk daun sirih) oleh istrinya. Dalam kasus bila salah seorang dari orang tuanya telah meninggal dunia, pemberian ini tidak diberikan. Acara ini juga ditutup dengan makan bersama oleh para kerabat yang hadir.
3 Mesur-mesuri.
 Penghargaan lain yang diberikan kepada seorang orang tua yang berusia diatas 80 tahun adalah mesur-mesuri. Mesur-mesuri adalah tradisi memberi nasi kepada seorang tua yang sudah berusia di atas 80 tahun. Biasanya pada usia ini, sudah banyak yang meninggal dunia, tetapi karena berusia panjang, ini dianggap sebagai prestasi tersendiri. Karena prestasi ini maka diberikanlah kepadanya penghormatan dan penghargaan yang disebut mesur-mesuri.
Mesur-mesuri biasanya diberikan pertama oleh pihak anak-anaknya, kemudian disusul oleh pihak anakberunya, dan terakhir oleh pihak kalimbubunya. Acara ini juga ditutup dengan makan bersama oleh para kerabat yang hadir. Selesai makan bersama kemudian dilanjutkan dengan berbincang-bincang mengenai isi hati masing-masing dari para kerabat yang hadir. Bila waktu mengijinkan kepada kerabat yang hadir diwajibkan berbicara sepatah atau dua patah kata saja mengenai isi hatinya. Terakhir sebelum para kerabat pulang ke rumah masing-masing, mereka memberikan uang ala kadarnya kepada si orang tua yang dihargai tersebut. Pemberian uang ini sebagai tanda kasih sayang dan dapat dipergunakan untuk membeli keperluan hidup yang diperlukan oleh si orang tua. 
 
Share on Google Plus

About Kalak Karo

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Bunuraya Simalem