Di dataran tinggi Karo ini bisa ditemukan indahnya nuansa alam pegunungan dengan udara yang sejuk dan berciri khas daerah buah dan sayur. Di daerah ini juga bisa kita nikmati keindahan Gunung berapi Sibayak yang masih aktif dan berlokasi di atas ketinggian 2.172 meter dari permukaan laut. Arti kata Sibayak adalah Raja. Berarti Gunung Sibayak adalah Gunung Raja menurut pengertian nenek moyang suku Karo.
Kerajaan Karo
Kabupaten Karo saat ini dulu merupakan bagian dari Kerajaan Aru.
Selanjutnya juga pernah ada 5 kebayakan (kerajaan) di Tanah Karo:
- Kerajaan Sebayak Lingga (asal mula Marga Karo-Karo Sinulingga)
- Kerajaan Sebayak Sarinembah (asal mula Marga Sembiring Meliala)
- Kerajaan Sebayak Suka (asal mula Marga Ginting Suka)
- Kerajaan Sebayak Barusjahe (asal mula Karo-Karo, Barus)
- Kerajaan Sebayak Kutabuluh (asal mula Marga Perangin-angin)
- Kerajaan Sukapiring Seberaja (asal mula marga Karo Sekali)
Tercapainya kondisi pemerintahan yang aman, stabil dan terkendali, tidak terlepas dari berbagai usaha pembinaan yang ditempuh pemerintahan Kabupaten Karo bersama instansi terkait termasuk peran Kepala Daerah kepada masyarakatnya.
Kepala daerah dan bupati yang pernah memimpin daerah Kab. Karo sejak zaman kolonial hingga zaman kemerdekaan yaitu :
- Sebayak Ngerajai Sembiring Meliala; 1943-1946
- Mayor Moh.Kasim; 1946
- Rakutta Sembiring Brahmana; 1946-1947
- Raja Kelelong Sinulingga; 1947-1949
- Rejin Perangin-angin; 1950
- Rakutta Sembiring Brahmana; 1950-1953
- T. Raja Purba; 1953-1957
- Abdullah Eteng; 1957-1960
- Matang Sitepu; 1960-1966
- Baharudin Siregar; 1966-1969
- Tampak Sebayang; 1969-1980
- Rukun Sembiring; 1980-1985
- Menet Ginting; 1985-1990
- Rupai Peranginangin; 1990-1994 (setahun sebelum jabatannya berakhir, dia meninggal dunia karena sakit)
- Daulat Daniel Sinulingga; 1995-2000
- Sinar Perangin-angin; 2000-2005
- Daulat Daniel Sinulingga; 2005-2010
- Kena Ukur Surbakti; 2010-2014 (Diberhentikan oleh DPRD Karo)
- Terkelin Brahmana, S.H; 2014-2016
Secara geografis, Kabupaten Karo terletak pada koordinat 02° 50' sampai 03° 19' Lintang utara dan 97° 55' sampai 98° 38' Bujur timur.
- Sungai
Kabupaten Karo yang terletak di ketinggian 1400 meter di atas permukaan laut, merupakan daerah hulu sungai (DHS) bagi sejumlah sungai primer di Sumatera Utara. Tidak Kurang 50 buah sungai ada di daerah ini. Sebagian besar bermuara ke selat Malaka atau Pantai Timur sedangkan 1 buah bermuara ke Danau Toba. Sungai-sungai yang bermuara ke pantai Timur adalah Lau Biang, Lau Bengap, Lau Borus, Lau Gunung dan lain-lain. Sementara sungai yang bermuara ke Danau Toba adalah sungai yang mewujudkan air terjun Sipiso-piso.
- Gunung
Di daerah daratan tinggi Karo dan sepanjang pegunungan Bukit Barisan terdapat sejumlah puncak atau gunung. Dua di antaranya gunung berapi aktif yaitu: Gunung Sinabung (2412 meter) dan Gunung Sibayak (2172 meter). Selain kedua gunung berapi tersebut, masih terdapat sejumlah gunung lainnya yang tinggi belum diukur sperti gunung Ketaren, gunung Barus, gunung Sibuaten, gunung Macik, gunung Sipiso-piso, gunung Sembah Bala, gunung Kutu, gunung Pabo, gunung Singkut, gunung Gajah, gunung Pertekteken dan lainnya.
- Danau
Di Kabupaten Karo terdapat dua buah Danau yang cukup luas dan terkenal yaitu sebagian Danau Toba (Tongging) dan Danau Lau Kawar yang memiliki luas lebih kurang 200 Ha. Danau Lau Kawar ini diapit oleh alam pegunungan yang dikelilingi hutan tropis. Di tepi Danau Lau Kawar terbentang lahan seluas 3 hektare yang digunakan turis lokal maupun asing untuk berkemah.
Batas-Batas Wilayah
Utara | : Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang | |||||
Selatan | : Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir | |||||
Barat | : Kabupaten Aceh Tenggara (Provinsi Aceh) | |||||
Timur | : Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun |
Kecamatan
esuai dengan yang tertuang dalam surat keputusan Menteri Dalam Negeri No.118 tahun 1991 dan Surat Keputusan Gubernur KDH Tkt I Provinsi Sumatera Utara No. 138/21/1994 tanggal 21 Mei 1994 tentang data wilayah administrasi pemerintahan di Indonesia dan Sumatera Utara serta Peraturan Daerah Kabupaten Karo No.04 tentang Pembentukan Kecamatan Dolat Rayat, Kecamatan Merdeka, Kecamatan Naman Teran dan Kecamatan Tiganderket serta pemindahan Ibukota Kecamatan Payung, maka di Kabupaten Karo terdapat 17 kecamatan, 248 desa serta 10 kelurahan. Wilayah Kabupaten Karo dibagi menjadi 17 kecamatan, yaitu:
- Barusjahe
- Berastagi
- Dolat Rayat
- Juhar
- Kabanjahe
- Kuta Buluh
- Laubaleng
- Mardingding
- Merdeka
- Merek
- Munthe
- Naman Teran
- Payung
- Simpang Empat
- Tigabinanga
- Tiganderket
- Tigapanah
Kabupaten Karo terletak pada ketinggian 140 sampai dengan 1.400 meter di atas permukaan laut dengan perbandingan luas sebagai berikut:
Ketinggian | Luas | Persentase |
---|---|---|
140–200 m | 9.550 ha | 4,49 % |
200–500 m | 11.373 ha | 5,35 % |
500-1.000 m | 79.215 ha | 37,24 % |
1.000-1.400 m | 112.587 ha | 52,92 % |
Karakter | Luas | Persentase |
---|---|---|
Datar 2 % | 23.900 ha | 11,24 % |
Landai 2-5 % | 74.919 ha | 35,22 % |
Miring 15-40 % | 41.169 ha | 19,35 % |
Curam 40 % | 72.737 ha | 34.19 % |
Obyek Wisata
- Gunung Sinabung
- Gunung Sibayak
- Danau Lau Kawar
- Air Panas Lau Debuk-debuk
- Bukit Gundaling
- Air Terjun Sikulikap
- Air Terjun Sipiso-piso
- Air Terjun Tongging
- Putri Hijau
- pagoda
0 komentar:
Posting Komentar